Ajaklah(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 16:125)

Mengenai Saya

Foto saya
Terempa Beautiful Island, Kab. Anambas Prov. Kepri, Indonesia
Berani Hidup Tak Takut Mati, Berani Mati Tak Takut Hidup, Takut Mati Jangan Hidup, Takut Hidup Mati Saja
Tanamkan dalam diri bahwa hidup hanya sekali dan sebentar, harus manfaatkan waktu yang sekali dan sebentar ini untuk menghafal Al Qur’an

Selasa, 22 September 2009

Introduction to Islam


Islam is a Semitic religion, which has over one billion adherents all over the world. Islam means "submission to the will of God". Muslims accept the Qur’an, as the word of God revealed to His last and final prophet, Mohammed (peace be upon him). Islam states that Allah sent messengers and prophets throughout the ages with the message of Unity of God, and accountability in the Hereafter. Islam thus makes it an article of faith to believe in all the earlier prophets, starting with Adam, and continuing with Noah, Abraham, Ishmael, Isaac, Jacob, Moses, David, John and Jesus amongst many others (may peace be on them all).

Jumat, 18 September 2009

Pakaian Pria

Suatu ketika saya ditanya oleh seorang teman, hai teman ku, saya selalu memperhatikan cara kamu berpakaian, dimana kamu berpakaian selalu rapi namun sayangnya kenapa celana kamu tetap diatas mata kaki, sehingga kelihatanya kekurangan bahan.
Pada saat itu, saya menjawab pertanyaan teman saya tersebut, saya melakukan ini semata-mata karena saya melakukan ibadah, dimana ibadah itu harus punya dalil rujukannya, pada saat itu saya ucapakan dalinya secara lisan, kemudian keesokan harinya saya bawakan kutiban dalil-dalil tentang bab pakaian baik dari Al-Qur’an maupun dari Hadist nya seperti dibawah ini.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ * سورة الأعراف أية ١٣
Allah berfirman “Wahai Anak turun Adam, mengambilah pada perhiasan kamu sekalian di setiap masjid (berpakaianlah yang rapi dan suci), serta makan, minumlah dan jangan Isrof (berlebih-lebihan), sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang Isrof (berlebih-lebihan)”.
وَقَالَ النَّبِيُّ J كُلُوا وَاشْرَبُوا وَالْبَسُوا وَتَصَدَّقُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كُلْ مَا شِئْتَ وَالْبَسْ مَا شِئْتَ مَا أَخْطَأَتْكَ اثْنَتَانِ سَرَفٌ أَوْ مَخِيلَةٌ * رواه البخاري كتاب اللباس
Nabi bersabda “Makan dan minum serta berpakaianlah, dan bersodaqohlah dengan tidak isrof (berlebih-lebihan) serta tidak sombong…..Ibnu Abbas berkata - makanlah apa-apa yang engkau kehendaki, dan berpakaianlah apa-apa yang engkau kehendaki selama tidak menyalahi kepada mu dua perkara yaitu berlebih-lebihan dan sombong”.
عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ عَنِ الْإِزَارِ فَقَال عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهJ إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلَا حَرَجَ أَوْ لَا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ * رواه أبو داود كتاب اللباس
Rosululloh SAW bersabda “Pakaian orang Islam sampai separuh betis, dan tidak dosa diantara separuh betis dan di atas kedua mata kaki, apa-apa yang lebih dari kedua mata kaki (berupa pakaian) maka hukumnya wajib masuk neraka, dan barang siapa yang memanjangkan pakaiannya karena sombong maka Allah tidak akan melihat kepadanya”.
وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ ……الحديث* رواه أبو داود كتاب اللباس
Rosululloh SAW bersabda “Angkatlah pakaianmu sampai separuh betis, jika engkau menolak (malu) maka boleh di turunkan sampai diatas kedua mata kaki, dan takutlah engkau pada menurunkan (ngelembrehkan/memanjangkan) pakaian, karena pakaian di bawah kedua mata kaki termasuk orang yang sombong, dan sesungguhnya Allah tidak senang pada orang yang sombong.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّي مُسْبِلًا إِزَارَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ اذْهَبْ فَتَوَضَّأْ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ ثُمَّ سَكَتَّ عَنْهُ قَالَ إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّي وَهُوَ مُسْبِلٌ إِزَارَهُ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبَلُ صَلَاةَ رَجُلٍ مُسْبِلٍ * رواه أبو داود كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Huroiroh ….Suatu saat ada seorang laki-laki yang sedang sholat yang saat itu dia ngelembrehkan (memanjangkan) pakaiannya , lalu Rosululloh SAW bersabda kepada laki-laki tersebut “pergi dan berwudhu-lah engkau” akhirnya laki-laki itu pergi dan berwudhu, kemudian dia datang kepada Nabi, lalu Nabi bersabda “pergi dan berwudhu-lah engkau”, kemudian ada orang lain yang berkata kepada Nabi setelah melihat kejadian itu “Ya Rosululloh kenapa engkau perintahkan kepada laki-laki itu untuk mengerjakan wudhu tapi setelah itu engkau diam tidak menerangkan kesalahan laki-laki tersebut ?” kemudian Nabi menjawab “sesungguhnya laki-laki itu sholat tapi dia memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya, dan sesungguhnya Allah tidak akan menerima sholat seorang laki-laki yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya”.
عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنِ النَّبِيِّ J أَنَّهُ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قُلْتُ مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ خَابُوا وَخَسِرُوا فَأَعَادَهَا ثَلَاثًا قُلْتُ مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ خَابُوا وَخَسِرُوا فَقَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ أَوِ الْفَاجِرِ * رواه أبو داود كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Dhar…. Rosululloh SAW bersabda “Ada tiga orang yang mana Allah tidak akan mengajak bicara dan tidak akan melihat pada mereka pada hari kiamat dan juga Allah tidak akan mensucikan pada mereka dan bahkan mereka mendapatkan siksaan yang pedih, Abi Dar berkata - sungguh rugi mereka dan sungguh-sungguh rugi mereka (Abi Dar mengatakan sampai tiga kali) Nabi menjawab - Orang yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaian, Orang yang mengungkit-ungkit pemberian dan Orang yang menawarkan dagangan dengan sumpah dusta atau lacut”.
عَنْ أَبِيهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ J قَالَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو بَكْرٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِلَّا أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ فَقَالَ النَّبِيُّ J لَسْتَ مِمَّنْ يَصْنَعُهُ خُيَلَاءَ * رواه البخاري كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abih …. Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa yang mengelembrehkan (memanjangkan) pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat”, Abu Bakar berkata….ya Rosululloh sesungguhnya salah satu kedua pakaianku nglembreh (turun) tapi setiap turun selalu langsung ku naikkan, Nabi bersabda : “ Wahai Abu Bakar engkau tidak termasuk orang yang sombong”.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ J قَالَ مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ * رواه البخاري احاديث الانبياء
Rosululloh SAW bersabda “Apa-apa yang melebihi dari mata kaki (pakaian) maka hukumnya wajib masuk neraka”.
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ النَّبِيَّ J قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ مِنَ الْخُيَلَاءِ خُسِفَ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِي الْأَرْضِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ * رواه البخاري احاديث الانبياء
Di riwayatkan dari Ibnu Umar …. Rosululloh SAW Bersabda : Suatu saat ada seorang laki-laki yang memanjangkan (ngelembrehkan) pakaiannya karena sombong, maka laki-laki tersebut di siksa dengan cara dibenamkan ke bumi oleh Allah, dan laki-laki tersebut meronta-ronta di dalam bumi sampai hari kiamat”.
عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ J قَالَ حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيرِ وَالذَّهَبِ عَلَى ذُكُورِ أُمَّتِي وَأُحِلَّ لِإِنَاثِهِمْ *رواه الترمذي كتاب اللباس
Di riwayatkan dari Abi Musa Al-As’ari …. Rosululloh SAW bersabda “Diharomkan pakaian sutra dan emas untuk laki-laki umat Ku dan di halalkan pakaian sutra dan emas untuk perempuan umat Ku”.
Dari saat itu teman saya tidak pernah menanyakan tentang cara berpakaian saya. Kenapa harus saya melaksanakan ayat dan hadist tersebut ? Hanya satu yang saya pegang yaitu “Surga itu diwariskan oleh Allah pada orang yang mengamalkan”.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
sumber: www.ldii-online.com

Sabtu, 29 Agustus 2009

Jangan anggap keledai bodoh....

Ini ada artikel yg baik buat dishare…
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yangsedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur. Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.Sementara tetangga2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik.
Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !THINGS TO LEARN :
Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran.Cara untuk keluar dari "sumur" (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari "sumur" dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah ! Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :1. Bebaskan dirimu dari kebencian2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan.3. Hiduplah sederhana.4. Berilah lebih banyak.5. Berharaplah lebih sedikit.6. Tersenyumlah.7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum
Bagi temen2 dinda yg muslim… selamat menunaikan kewajiban puasa yah…
Mohon maaf lahir dan batin, …. (sesekali iseng mah gpp khan… ? khan hrs bikin org tersenyum….)
Smoga ramadhan kali ini mengantarkan kita menjadi lebih sukses & mulia… n jgn lupa bayar zakat yah…

Jumat, 28 Agustus 2009

Assalamu'alaikum Wr. Wb...

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَ النَّاسُ يُؤْمَرُوْنَ أَنْ يَضَعَ الرَّجُلُ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى ذِرَاعِهِ الْيُسْرَى فِي الصَّلاَةِ. - رواه البخاري -
Dari Sahl bin Sa’ad r.a, ia mengatakan,”Adalah manusia diperintah untuk menyimpan tangan kanannya di atas hasta kirinya di dalam salat.” -H.R. Al-Bukhari-

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: إِنَّا مَعْشَرَ اْلأَنْبِيَاءِ أُمِرْنَا بِتَعْجِيلِ فِطْرِنَا وَتَأْخِيرِ سَحُورِنَا وَأَنْ نَضَعَ أَيْمَانَنَا عَلَى شَمَائِلِنَا فِي الصَّلاَةِ. -الطبراني-
Dari Ibnu Abas r.a. ia berkata,”Saya mendengar Nabi Allah saw. bersabda,’Sesungguhnya Kami para Nabi diperintah supaya menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur kami, dan supaya menempatkan tangan-tangan kanan kami di atas tangan-tangan kiri kami pada salat.” -H.R. Ath-Thabrani-

عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ قَائِمًا فِي الصَّلاَةِ قَبَضَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ -النسائي-
Dari Wail Bin Hujr r.a. ia berkata,”Saya melihat Rasulullah saw. jika berdiri pada salat beliau menggenggamkan tamgan kanan di atas tangan kirinya.” -H.R. An-Nasai-